SUKA-SUKA-SUKA-DI
Senin, 03 Juni 2013
Matur suwun alias Terima kasih
Selasa, 03 Agustus 2010
Kena Hukuman
Jadinya rumah-rumah di dusunku dibagi beberapa blok. Di bagian Barat ada beberapa blok yang dinamai Djeblok Kulon, Gedangan, Templek, dan Mbelik. Di Bagian Tengah ada yang dinamai Djeblok Tengah dan Centong. Di Djeblok Tengah ada pasar sayur yang sekaligus pasar dusun. Setiap pasaran Wage dan Pahing (hari dalam penanggalan Jawa) pasti ramai. Banyak pedagang makanan, baju dan kebutuhan sehari-hari datang dari desa lain di bagian Timur dusunku yang jaraknya minimal 7 kilo meter degan jalanan yang menurun. Di sini juga ada sekolah dasar Inpres, Masjid dan taman kanak-kanak (ada cerita soal masa TK lain kali ya..wakkakaka. Asyik dapat ide lagi. :D Di bagian Timur ada Ngelorokan dan Muning. Di daerah ini ada kuburan dusun yang letaknya dekat banget dengan jalan utama dusun.. Argggggg.. Seremmm..! (ada ide cerita lagi de..wakakka) Bagian Selatan dan Utara semuanya perbukitan dan ladang.
Sekolahku adalah SD yang dibangun sekitar tahun 80-an. Aku masih inget waktu kecil sering main ke sekolah untuk lihat bapak-bapak tukang memasang pelapon kelas-kelas di sekolahku.. Denah sekolahku seperti huruf U. Tengah-tengahnya ada kolam besar yang di dalamnya dibuat pulau-pulau selayaknya peta Indonesia tiruan. Keren sekali..lantai bawahnya dicat biru. So ada ikan mas di dalamnya. Setelah pulang sekolah kerjaku dan teman-teman pasti curi dan main tangkap ikan di kolam ini. Sayang ikannya kecil-kecil jadi gak layak di goreng.hahahhahahaha... Selain itu sekolahku memiliki lapangan yang besar untuk SKJ, main bola, main kasti, galasin, dll. Di dekat sekolah ada masjid dan punden (semacam sumber air yang ada makamnya dan di keramatkan). Sehari-hari aku minum air yang berasal dari sumber ini.
langsung ke cerita deh... waktu itu lagi musim panas. Setiap hari ada saja pedagang es lilin yang datang ke sekolah menjajakan dagangannya. 1 potong es lilin (sekitar 10 cm) dihargai kalau gak salah Rp.50,- - Rp.100,- (murah banget kan kala u ukuran sekarang). Uang sakuku sekitar Rp.200.- perak per hari...wakakkaka... Biasaya buat jajan makan di warung dekat sekolah dan pasar sekitar segitu harganya.
Saking panasnya laris banget es lilinya. Bahkan ada 2 penjual yang jualan di situ. Aku dan teman-teman kegirangan sekali beli es. Sampai-sampai kami lupa untuk buang sampah ke tempatnya.. Jadinya lapangan penuh dengan plastik bekas bungkus es lilin yang berserakan. Pak Mujiono, salah seorang guru SD yang sebenarnya adalah Pak Dheku (kakak ibu kandungku), marah besar. Dia melangkah ke arah aku dan teman-teman yang lagi bergerombol menjilati es lilin. Aku nggak lihat kalau beliau datang jadinya ketangkap basah masih pegang es lilin bersama 2 temanku yang lainnya. Sementara teman-temanku yang lain udah pada mengambil langkah 2000. Sialan aku dijewer...Ampun.......Ama keponakan sendiri kok tega banget seeee..... bentakku dalam hati..Tapi takut mau protes.... Aku dan 2 temanku dibawa ke depan ruang kantor.. Spontan kami jadi bahan tertawaan seluruh siswa yang berjumlah sekitar 120 - 130 an anak.
Pak Muji akhirnya menghukum kami untuk membuang sebungkus sampah plastik bekas es lilin ke Gedong. Gedong adalah salah satu bukit di sebelah selatan desa yang cukup tinggi dan tampak dengan jelas dari arah sekolah. Akhirnya kami menurut dan mulai jalan bertiga sambil membawa sebungkus plastik bekas es lilin dengan sesengukan tangis. Hik.. Hik.. hik.. hik.... Hidung meler... Mata banjir.....
Duh, malunya luarbiasa.... Apalagi saat berpapasan dengan penduduk yang pulang dari ladang pada tanyain kenapa... Malu jelasinnya... :( Akhirnya selesai juga hukumannya setelah kami buang di salah satu lereng bukit.. Tampak para guru dan murid melihat kami dari depan kantor dan sekolah.... Kami pulang sampai sekolah menunduk malu.. Lebih lagi di dalam kelas..Teman-teman seperti menganggap aku patung.. Sejak itu aku jadi tahu arti kebersihan dan buang sampah harus pada tempatnya... KAPOK!
Sabtu, 03 Mei 2008
KATAKAN KAU CINTA PADAKU
KATAKAN KAU CINTA PADAKU
Katakan kau cinta padaku
Dalam nafasku selalu ada emosi
Goresan luka hati perih
Ramuan dewa pun tak membendungnya
Tunjukkan kau masih tresno aku
Sepanjang malam berkaca
Kaca. Aku tak jadi bagian penting
Mereka. Sepanjang hari air mata hati tumpah
Sayangi aku seperti dulu. Jangan berubah!
Tak bisa lagi kumendekapmu. Sekarang
Harapku kau mengurus kelaminku. Kalau kau mau
Katakan kau cinta padaku, setiap Minggu
Hanya itu yang mengobati
Keraguan cinta dalam sisa waktuku
Sampai tinggal kursi roda ini
Katakan kau selalu mencitaiku
Untuk yang terakhir kali
Kereta Brantas, 18 Des 07
HARI INI ADA MANTENAN
HARI INI ADA MANTENAN
Hari ini
Yu marni lan kang saidi
Mantu
Anaknya warsini
Ada yang memperistri
Ramai
Gamelan, gitar, bas, drum lan mc
Gincu merah di pipi penyanyi
Campursari dari pagi
Sampai malam hari
Puluhan juta
Lenyap dalam sehari
Dan biasanya
Seperti tetangga yang lain juga keluargaku
Setelah itu
Utang menunggu
Hari ini
Yu marni lan kang saidi
Mantu
Jadi raja sehari
Setelah itu siapa yang tahu
Magetan, 16 Des 07